Kamis, 23 Februari 2012

PSM MAKASAAR



                                          Revolusi PSM sejak tahun 1957- Sekarang

Skuad PSM Makassar (IPL)
EWAKO PSM


Top Scorer PSM makassar ( Rahmat 11)

Kamis, 02 Februari 2012

Pelatih PSM Ngebet Pada Syamsul dan Supriyono


pelatih Kepala PSM Makassar, Petar Segrt, suka berubah- ubah pikiran alias plin-plan soal pemain incaran di putaran kedua. Kali ini ia mengharapkan sesegera mungkin mantan pemain PSM, Syamsul Bachri Chaeruddin, bergabung.
  
Sebelumnya, Petar menyebut Syamsul yang kini masih berbaju Sriwijaya FC, bukan tipikal pemain incarannya. Tapi pengakuan berbeda diungkapkan langsung eks pelatih Bali Devata tersebut kepada Tribun kemarin, Kamis (2/1) usai memimpin latihan ringan.
  
"Dia dan Supriyono merupakan dua pemain yang sangat bagus, lincah dan enerjik. Saya merasa PSM akan sangat kuat jika kedua pemain ini kembali bergabung dengan PSM Makassar," ujarnya kepada Tribun.
  
Petar mengatakan menunggu kejelasan apakah kedua pemain tersebut bisa bergabung di putaran kedua kompetisi yang mulai Maret mendatang. "Saya harap kedua pemain tersebut bisa bergabung kembali dengan kita," tandasnya.
  
Tak pelak hal itu mendapat tanggapan suporter PSM. Dg Uki, pentolan suporter Laskar Ayam Jantan, beberapa waktu lalu, mengatakan, kalau Petar harus tegas dan bisa memilih pemain tanpa berubah- ubah pernyataan.
  
"Tolong pelatih tidak selalu membuat pernyataan yang berbeda-beda. Sebab, keseriusan sebuah tim mengincar pemain, tentu diawali dari keinginan pelatih," ujarnya.


Fadly-Made Mau Tampil Fight
M Fadly dan I Made Arydana berjanji untuk tampil maksimal dalam laga timnya, PSM Makassar melawan Bontang FC di Stadion Mulawarman, Sabtu (4/1/12).

Fadly dan Made merupakan pemain muda PSM yang masih mengikuti seleksi timnas U-21 di Jakarta. Ia diikutkan oleh Pelaih PSM, Petar Segrt, ke Bontang setelah Petar meminta izin meminjam kedua pemain ini.

”Kami akan tampil fight untuk tim jika pelatih memberi kesempatan main” ujar Fadly usai makan siang bersama tim di restoran Hotel Bintang Sintuk, Bontang, tempat menginap PSM di Bontang.

Skuad PSM sudah berada di Bontang, sejak Rabu (1/2/12) kemarin. Petar membawa 19 pemainnya dalam lawatan ke Bontang. Menurut Fadly, meski dirinya masih kelelahan setelah mengikuti latihan keras di Training Camp (TC) timnas, namun ia merasa senang karena dipercaya masuk skuad PSM lawan Bontang.

Sementara Made mengatakan, dia sangat termotivasi untuk memenangkan pertandingan melawan Bontang supaya bisa menutupi defisit empat poin PSm setelah hanya bermain seri di kandang sendiri dalam dua pertandingan.


Merah Resah
 Kondisi PSM jelang laga away ke kandang Bontang FC di Bontang Kalimantan Timur, Sabtu, 4 Februari mengkhawatirkan. pemain yang kemungkinan siap dibawa hanya 15 orang.

Sebenarnya, jumlah pemain yang ada saat ini 17 orang. Namun, Rasyid Assyahid Bakri tidak mungkin dibawa lantaran kena akumulasi kartu kuning. Sedangkan salah satu dari tiga kiper juga tidak dapat dibawa, sebab hanya dua kiper disertakan ke Bontang.

Harapan menggunakan tenaga 11 pemain yang mengikuti pemusatan latihan timnas U-21 (lima orang) dan seleksi timnas U-23 (enam orang) juga tidak pasti. Penyebabnya, terkendala pada izin dari pelatih timnas.

Hal itulah yang membuat jajaran manajemen dan pelatih PSM alias tim merah-merah menjadi resah. Bagaimana tidak, minus dua hari keberangkatan ke Bontang, kepastian pemain yang akan dibawa baru 15 orang.

Pelatih kepala PSM, Petar Segrt, sebenarnya sudah ke Jakarta untuk melihat kondisi pemainnya di timnas U-21. Sekaligus melobi pelatih timnas U-21, Widodo Cahyono Putra guna meminjam pemain asal PSM.

Hanya saja, Petar menjadi resah. Pemain yang diharapkan dapat bergabung dengan tim di Bontang cedera. Pemain tersebut adalah gelandang kanan, Fadly M, yang menderita cedera tertarik otot paha.

"Dari lima pemain, hanya striker I Made Dwi Aryadana yang fit 100 persen. Jadi, kemungkinan hanya Made yang dibawa ke Bontang karena kami memang butuh tambahan striker. Kalau Fadly, sepertinya sulit karena cedera. Padahal kami membutuhkannya," jelas Petar, setelah latihan di Lapangan Karebosi, Senin, 30 Januari.

Bukan cuma Fadly, aku Petar, Kurniawan, Agung Batolla, dan Achmad Hisyam Tolle juga bermasalah. Makanya Petar mengaku pusing. Namun demikian, pelatih asal Kroasia itu optimis dapat memakai tenaga enam pemain yang seleksi di timnas U-23.

Menurut dia, seleksi berakhir Jumat, 3 Februari dan PSM bertanding melawan Bontang FC keesokan harinya, Sabtu, 4 Februari. Makanya, Petar mengajukan kepada manajemen membawa 21 pemain ke Bontang.

"Ada 21 pemain dibawa ke Bontang. Dari Makassar mungkin ada 13 atau 15 pemain. Kemudian sisanya dari pemain seleksi timnas U-23 dan U-21. Yang pasti baru Made," sebut Petar.

Petar menambahkan, untuk pemain seleksi timnas U-23, sepertinya tidak dapat diharapkan tampil selama 90 menit. Sebab, akan kelelahan menempuh perjalanan jauh dari Jakarta ke Bontang.



"Namun, untuk kiper tetap dibawa dua orang dari Makassar. Walau nantinya Guntur akan bergabung di Bontang," papar pelatih berlisensi Pro UEFA A itu.  

Menurut Petar, dia akan mempertangungjawabkan hasil di Bontang. Diakuinya, Bontang tim yang bagus di kandangnya. Lawan Bontang berat, kata dia, karena pemainnya sangat kompak.

CEO PSM, Rully Habibie, juga mengakui kondisi tim yang compang-camping jelang ke Bontang. Karena itu, Rully menyatakan terus melobi pihak timnas U-21 dapat meminjamkan beberapa pemainnya.

"Tidak semuanya kita pinjam. Mungkin satu-dua orang sesuai kebutuhan tim. Cuma memang ada yang cedera seperti Fadly. Tetapi, saya yakin Petar sudah punya strategi soal itu," tandas Rully
 Petar Pasrah
Target PSM meraih minimal satu poin di kandang Bontang FC, Sabtu, semakin berat. Ini disebabkan minimnya pemain yang dibawa ke Bontang, Kalimantan Timur.

Sebelumnya pelatih PSM, Petar Segrt, optimis membawa 21 pemain. Termasuk enam penggawa yang sedang menjalani seleksi di timnas U-23. Kini Petar mengaku pasrah. Hanya 17 pemain yang dibawa ke Bontang.

Awalnya Petar optimis membawa banyak pemain ke Bontang, karena sudah berbicara dengan pihak timnas U-21 dan U-23. Namun hanya dua yang mendapat izin dari timnas U-21, yakni Fadly M (gelandang kanan) dan I Made Dwi Aryadana (striker).

Sedangkan enam pemain dari timnas U-23, yakni AM Guntur (kiper), M Jufri (bek kanan), M Aswar (bek kanan), Rasul Zainuddin (bek kiri), Aditya Putra Dewa (gelandang kiri), dan Ismail Haris (striker) ternyata batal bergabung dengan tim di Bontang. Penyampaian itu baru diterima manajemen PSM, malam tadi.

Perubahan mendadak itu membuat Petar mengaku kaget. Makanya, dia memutuskan membawa Suwandi Sofyan (stoper) dan Risnandar Amri (gelandang) yang semula tidak akan dibawa. Alasannya, jumlah pemain sangat minim.

"Hanya 17 pemain saja dibawa ke Bontang. Itu sudah termasuk Fadly dan Made. Ya, kita pasrah saja dengan kondisi tim. Mau apa lagi, pihak timnas U-23 tidak memberi izin melepas enam pemain yang masih menjalani seleksi 3 Februari," ucap Petar Pasrah.

Kondisi semakin diperparah, karena Fadly M ternyata masih belum fit kondisinya. Sementara lini tengah semakin keropos. Hanya ada David da Rocha yang dapat dimainkan di tengah. Rasyid Assyahid Bakri sudah pasti absen karena akumulasi dua kartu kuning.

Srecko Mitrovic sudah keluar dari PSM. Harapan pun kini tinggal Risnandar Amri. Masalahnya, Risnandar jarang dimainkan selama ini. Bahkan, baru kali ini Risnandar masuk line up dan dibawa dalam laga away.

"Mau apa lagi. Kami harus menerima kondisi tim sekarang. Risnandar dan Suwandi terpaksa saya bawa, karena hanya mereka berdua yang layak dibawa. Sudah tidak ada lagi pemain pelapis," ujarnya.

Petar pun mengakui Bontang FC tim yang kuat. Rombongan PSM yang terdiri 17 pemain, berangkat ke Bontang via Balikpapan menggunakan pesawat Lion Air pukul 09.15 Wita. Pemain akan menginap di Hotel Bintang Sintuk selama di Bontang.
Dua pemain pinjaman dari timnas U-21; Fadly M (gelandang kanan) dan I Made Dwi Aryadana (striker), malam tadi sudah bergabung dengan rekan-rekannya di mes pemain Jalan Tupai. Fadly dan Made berangkat dari Makassar menuju Bontang, Rabu, 1 Februari hari ini.

Fachrul Nurdin (kiper), dan Rasyid tidak dibawa. "Mereka akan tinggal di mes, tetapi harus berlatih sendiri. Pemain yang tidak ikut harus latihan fitnes," terang Petar.

Gelandang kanan PSM, Fadly M, mengakui baru saja pulih dari cedera tertarik otot paha kanannya. Namun, dia mengaku siap bermain jika memang dipercaya pelatih tampil.

"Kondisiku sudah membaik, Bro. Saya akan bermain maksimal lawan Bontang kalau dipercaya pelatih. Paha saya sudah baikan," ujar Fadly, yang akan langsung ke Jakarta setelah laga melawan Bontang

Sabtu, 28 Januari 2012


 


PUTUSKAN BERTAHAN

MAKASSAR, Striker asing asal Montenegro, Ilija Spasojevic, akhirnya memutuskan tetap bertahan di PSM. Tawaran menggiurkan dari klub Serie B Italia, AC Brescia ditampiknya.

Keputusan itu diambil Spaso, setelah melakukan komunikasi dengan jajaran manajemen PSM seperti CEO, Rully Habibie dan GM Klub, Husain Abdullah. Termasuk berkonsultasi dengan pelatih kepala, Petar Segrt.

Namun demikian, Spaso akan kembali melakukan pertemuan dengan jajaran manajemen PSM, Jumat, 27 Januari mendatang. Pertemuan dimaksud dilakukan lantaran Spaso ingin memperjelas masa depannya bersama Pasukan Ramang.

Menurut Spaso, dia memutuskan tetap bertahan di PSM karena sudah ada komitmen sebelumnya dengan manajemen. Padahal, kata dia, "AMsport" salah satu agen sepak bola di Italia terus menghubunginya meminta kepastian bergabung dengan Brescia.

"Agen itu (AMsport, red) terus menghubungi untuk mentransfer aku ke Brescia. Namun, aku terpaksa menolaknya dan berkata kepada mereka bahwa aku menghormati kontrakku dengan PSM dan sekarang klub harus memutuskan tentang masa depanku," ujar Spaso, dihubungi Senin, 23 Januari.

Mantan striker Bali Devata itupun memastikan tetap di PSM dan membantu tim ini berprestasi ke depan. Meski demikian, Spaso tetap berharap suatu saat nanti dapat bermain di Italia.

"Mudah-mudahan kelak aku dapat bermain di Liga Italia. Misi aku sekarang bagaimana membawa PSM juara. Apalagi, di tim kami sekarang memiliki 11 pemain timnas, pelatih terbaik, pendukung fanatik, dan atmosfer besar dalam tim. Aku mulai benar-benar seperti Makassar, karena orang di sini membuat saya merasa seperti di rumah sendiri. Tentu saja aku ingin tinggal, ketika sulit kita harus tetap bersama-sama," tandas Spaso.

General Manager PSM, Husain Abdullah menjelaskan adanya keinginan Brescia merekrut Spaso, setidaknya membuktikan jika kualitas mantan pemain Timnas U-21 Montenegro itu cukup bagus. Mengingat, kata dia, Brescia sudah biasa mengecap salah satu kompetisi paling bergengsi di dunia yakni Serie A Italia.        "Tetapi semua tergantung kepada konsorsium sebagai pemilik klub. Kalau saya pribadi sangat riskan melepas Spaso untuk saat ini karena belum tentu bisa cepat mendapatkan pengganti sepadan. Kecuali nilai transfernya besar sehingga kita memungkinkan membeli pemain dengan cepat dengan harga tinggi," kata Husain.

Husain menambahkan, kalau ingin melepas Spaso sekarang maka harus mendapatkan penggantinya. Karena batas penutupan pendaftaran pada 16 Februari mendatang. "Jadi, kalau mau dilepas harus mempertimbangkan hal tersebut secara matang. Kalau terpaksa bisa saja dilepas asalkan nilai transfernya menguntungkan PSM dan bisa dalam seminggu sudah dapat pemain pengganti," kunci Husain.